Cerita Cinta Sedih Anak Pesantren IV

oleh -
cerita-cinta-sedih-anak-pesantren-IV
Neysa Melemparkan Kalung Salib Itu Jauh Sekali

Rasa sakit begitu terasa, terkadang Neysa menyalahkan takdir karena telah menciptakan alur cinta yang rumit di hidupnya dan juga ia menyalahkan dirinya karena terlalu lemah menjalani takdir tuhannya.

Neysa menatap kalung salib yang telah ia lepas dengan kasar sampai membuat luka di belakang lehernya. Ia sudah yakin dan mantap untuk menjalani kehidupannya dari nol.

“Semoga ini yang terbaik”, gumam Neyasa dan cekat melempar kalung salib-nya sejauh mungkin. Perempuan yang terduduk di kursi pinggir sawah itu terus menikmati senja juga sejuknya udara serta suburnya tanah sawah.

Hati dan jiwanya mantap untuk memilih Islam sebagai jalan hidupnya selamanya. Karena ia sudah pasrah terhadap takdir percintaannya. Kini ia memikirkan sesuatu yang terbaik untuk masa depannya, yakni memeluk Islam.

Langkah kecil sosok wanita menyelusuri setiap sudut uangan dan terhenti saat melihat seseorang yang ia cari sedari tadi.

“Bu….”, panggil Neysa pada wanita paruh baya yang tengah meminum air putih itu. Neysa semakin mendekat ke arah umi Syifa dan duduk di dekatnya.

“Iya apa nak??”, tanyanya lembut.

“Neysa… pengen …. emm…e”, ucapan Neysa menggantung begitu saja, ia benar-benar bingung dengan kata-kata yang ingin ia lontarkan.

“Apa Neysa? Kamu pengen apa?”

“Saya pengen … ma…suk islam bu..”, lirihnya sedikit gugup. Sementara umi Syifa yang mendengar hal itu kini tersenyum bahagia – sangat bahagia.

“Beneran Neysa?”, tanya umi Syifa memastikan kembali

“Iya bu…”, balas Neysa mampu membuat Neng Sanah yang berada di dapur sedari tadi juga ikut senang.

“Alhamdulillah…”, lirih umi Syifa yang sangat senang.

“Alhamdulillah! Beneran Neysa?, tapi kamu masuk Islam bukan karena Ahkam kan?”, pertanyaan dari Neng Sanah sontak membuat Neysa menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. “Tidak bu, mbak…. Saya sudah sangat mantap untuk masuk Islam, itu murni dari hati saya…. dan saya berharap mbak dan ibu… bisa bimbing saya buat memperdalam Islam dan dekat dengan Sang Kuasa….”.

No More Posts Available.

No more pages to load.