Cerita Cinta Sedih Anak Pesantren III

oleh -
oleh
Cerita Cinta Sedih Anak Pesantren III
Jawaban Ahkam Menambah Emosi Neysa Semakin Tak Terkendali Bersama Tangisnya Yang Semakin Deras

“Kalo suka sama aku itu sama dengan melukai persaan kamu, buang jauh-jauh perasaan suka kamu itu ke aku Ney…. Insyaallah kamu pasti bisa lebih baik”, ujar Ahkam dengan senyuman tulusnya.

Neysa hanya bisa membisu mendengar itu, bagaimana bisa, ia membuang rasa suka itu sejauhnya dengan mudah seperti yang dipikirkan Ahkam.

“Jika gue bisa Kam… gue gak bisa, sejauh apa pun gue berusaha, gue gak bakalan bisa”.

“Bisa kalau kamu buang egomu itu…”, sahut Ahkam mulai serius.

“Ney, dengerin…. aku yakin kamu bisa ngelakuin itu semua. Kamu bisa Ney kalau kamu ngelakuinnya dengan benar-benar”.

“Jangan buat gue jadi benci sama lo kam?”, seru Neysa dengan air mata mengalir. Mata merahnya menatap tajam ke arah Ahkam.

“Apa pun dengan cara gimanapun, gue gak akan mungkin bisa buat ngelakuin itu Kam?”, nada tinggi Neysa mulai tak terkendali bersama tangisnya yang semakin deras.

Ahkam kini mengusap wajahnya yang frustasi dan bingung.

“Kenapa sih, kamu gak bisa?”, tatapan mata Ahkam yang terlihat sinis kini bertatapan dengan mata Neysa yang memerah akibat terlalu banyak mengeluarkan air mata.

“Karena gue terlanjur jatuh cinta sama lo Kam…”.

Penulis:

By @Hama (Sevilla Dian Mumtaz)
IG @dian_xx07
FB @Sevilla Mumtaz Santri

Darul Quran Banu Hasyim, Sidoarjo

No More Posts Available.

No more pages to load.