Cerita Cinta Sedih Anak Pesantren III

oleh -
oleh
Cerita Cinta Sedih Anak Pesantren III
Hati Neysa Mulai Bergemuruh, Seolah Dunianya Hancur

Tok! Tok! Tok!

“Assalamualaikum”, ucapan sosok lelaki dari luar pintu ruang tamu. Neysa yang mengenali suara bariton lelaki itu, cekat berdiri hendak membukakan pintu.

Namun Neng Sanah langsung menghentikan langkah Neysa yang saat itu terburu-buru.

“Biar saya yang buka, kamu tetap di sini”, ujar Neng Sanah lembut. Mendengar itu Neysa hanya mengerucutkan bibirnya sebal, akhirnya ia duduk kembali ke tempat semula.

Neysa benar-benar rindu sosok Ahkam, walaupun baru beberapa jam tidak bertemu.

“Neysa, kamu lagi mikirin apa nak?”, tanya umi Syifa, istri dari romo yai Zulkifli, membuat Neysa terjingkat dari lamunannya.

“E-enggak koq bu… gak mikirin apa-apa”, elak Neysa sembari memaksakan senyumnya. “Masasih…saya tau kamu mikirin Ahkam kan?”.

Perempuan itu memilih menundukkan kepalanya tanpa ingin membalas ucapan umi Syifa.

“Kamu jujur sama saya…”, ucapan umi Syifa membuat Neysa mendongakkan kepalanya.

“Kamu gak hanya suka kan sama Ahkam?, tapi kamu udah jatuh cinta, ayo benar kan?”. Tiba-tiba lidah Neysa menjadi kelu, sangat sulit baginya untuk membalas pertanyaan wanita paruh baya di depannya.

“I-iya… tapi saya bingung harus bagaimana?”, lirih Neysa dengan raut muka miris.

“Jika kamu benar-benar jatuh cinta dengan Ahkam, maka cintailah penciptanya terlebih dahulu”, tutur umi Syifa membuat kening Neysa berkerut.

“Penciptanya? Maksudnya apa bu?…”.

“Allah… dengan cara kamu masuk Islam, beriman dan bertaqwa kepada Allah lah salah satu cara mencintai pencipta Ahkam. karena Ahkam hanyalah manusia biasa yang hatinya dibolak balikan oleh Allah.

Jika kamu seperti ini terus menerus… maka yang ada syahwat dan setanlah yang akan menjadi jalanmu…”. Neyasa yang diberi penjelasan oleh Umi Syifa hanya menggigit bibir bawahnya bingung.

Hatinya bergemuruh, rasanya dunianya benar-benar hancur di atasnya dalam mencintai Ahkam. di satu sisi, keluarganya pasti melarangnya berpindah agama, di sisi lain, cinta beda agama yang tercipta di hidupnya membuat gelombang arus terus menerjang.

No More Posts Available.

No more pages to load.