Santri Milenial Dasar pemikiran logo Hari Santri 2021 dan tagline,”Siap Jiwa Raga” versi Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) artinya santri akan selalu siap jiwa raga demi keutuhan negeri yang religius nasionalis atau nasionalis yang religius, serta menjaga nama baik Santri Indonesia.
Tema Besar Hari Santri 2021
Siaga Jiwa Raga menjadi tema besar peringatan Hari Santri 2021. Hal itu merupakan bentuk pernyataan sikap santri Indonesia supaya selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.
Peringatan Hari Santri Nasional 2021, juga sebagai komitmen jiwa raga santri sepanjang zaman mulai dari santri zaman old hingga santri zaman now di era milenial hari ini, dalam bersikap. Santri dikenal dengan sifat sopan santun, rendah hati, berpengalaman karena sudah terlatih selama menjadi santri di Pondok Pesantren.
HSN 22 Oktober 2021 kali ini, santri juga siap siaga jiwa dan raga dalam menjaga kesucian hati dan akhlak mereka dari prilaku tidak terpuji. Dan mereka tetap menjaga akidah, nilai serta ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Tidak hanya itu, mereka juga siap siaga melestarikan tradisi nenek moyang mereka yang luhur yakni adat ketimuran. Mereka tidak akan sekalipun membuat celah masuknya paham-paham radikal yang akan memporak porandakan negeri Indonesia tercinta.
Para santri siap siaga jiwa raga mereka dalam memacu tumbuhnya generasi santri-santri yang mampu bersaing dengan bangsa lain, demi kemajuan negeri Indonesia di masa yang akan datang. Santri akan selalu siap siaga jiwa raga mereka lebih-lebih di masa pandemi Corona atau COVID 19 demi untuk tetap sehat, tetap disiplin serta tidak lengah mengikuti aturan protokol kesehatan yaitu 5M+1D (Paakai Masker, Cuci Tangan, Jaga Jarak, Menghindari Kerumunan Meminimalisir Mobilitas dan selalu Berdoa), untuk kesehatan bersama.
Baca juga: Heroik Hari Santri 2021 Versi Santri Zaman Now
Konstruksi Logo Hari Santri 2021
Huruf hijaiyah zal merupakan singkatan dari zakaaun yang berarti “cerdas”, seperti pada nadzam Alala bait ke dua.
ذُكَـاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ * وَإِرْشَادِ أُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانِ
Huruf hijaiyyah jim singkatan dari lafadz jadda, dari pribahasa: man jadda wajada
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil”
