SantriMilenial – Alasan sejarah lahirnya Hari Santri Nasional 22 Oktober. Saban tahun yaitu setiap tanggal 22 Oktober di Indonesia kini ada yang namanya peringatan Hari Santri Nasional (HSN). Keputusan penetapan HSN ini langsung oleh Pemerintah Indonesia di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo yaitu melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015.
Adapun alasan sejarah lahirnya Hari Santri Nasional 22 Oktober atau di balik penetapan tanggal 22 Oktober sebagai HSN adalah karena tanggal tersebut sangat erat kaitannya dengan sejarah tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yakni Hari Pahlawan tanggal 10 November.
Indonesia mengenal peristiwa 10 November 1945 ketika rakyat Indonesia melakukan pertempuran hebat melawan pasukan sekutu yatiu Inggris. Meskipun banyak korban yang berguguran, namun Indonesia berhasil mempertahankan kedaulatannya. Untuk menghormati pahlawan yang gugur pada peristiwa tersebut, maka sejak tanggal 16 Desember 1959, Pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 tahun 1959, menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan.
Lahirnya Pertempuran 10 November
Lalu apa kaitannya dengan sejarah lahirnya Hari Santri Nasional 22 Oktober? Ternyata sebelum pecahnya pertempuran 10 November, 20 hari sebelumnya, yakni tangal 22 Oktober 1945, ulama-ulama terkemuka di Indonesia, salah satunya adalah KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, menetapkan hari itu sebagai Resolusi Jihad untuk melawan penjajah. Jadi kesuksesan peristiwa 10 November untuk mempertahankan NKRI tidak terlepas dari peran para ulama dan santri-santrinya yang turut berjuang untuk mempertahankan NKRI.
Beberapa catatan sejarah menyatakan bahwa tanpa bantuan para santri dan ulama, kesuksesan bangsa Indonesia mempertahankan NKRI tidak akan terwujud. Terlebih, pada waktu itu, karena pemerintah Indonesia masih pemerintahan muda yang baru merdeka, ketimbang menuruti pemerintah, para santri lebih patuh terhadap kiai/ulamanya.
Baca juga: Pengertian Santri Milenial atau Santri Millennial Itu Apa Sih?