Cerpen santri dengan judul Muhammad si Pemulung ini menceritakan sosok anak sekolah yang sepulang dari belajar ia jadi pemulung di desanya.
Pada suatu hari hiduplah seorang anak lelaki yang bernama Muhammad. Seperti anak lainnya ia bersekolah dan sesekali bermain. Ia tinggal bersama ibunya di sebuah pondok kecil dekat sawah. Ibunya setiap hari bekerja sebagai buruh cuci rumah tangga.
Meskipun hidup secara sederhana dan jauh dari kata layak, mereka tidak pernah mengeluh dan tetap bersemangat bekerja. Tiap pagi sekali dan setelah pulang sekolah, Muhammad membantu ibunya mencari uang dengan cara menjadi pemulung. Barang bekas yang ia dapatkan langsung dijual kepada pengepul untuk ditukarkan dengan uang yang tidak seberapa menurut orang-orang disekitarnya, tetapi lain halnya dengan Muhammad ia sangat mensyukuri hasil jerih payahnya setiap hari dan menabungnya.
Muhammad adalah sosok anak yang cerdas diantara teman-temannya sehingga ia menjadi ranking 1 di sekolahnya. “Eh pemulung, hari ini jangan lupa ke rumahku yah, banyak barang bekas tuh sapa tau berguna hahhaha..” ucap Uco anak yang biasa dibilang ternakal dan tersombong di kelas. “iya, aku akan ke rumahmu nanti sore habis aku mengerjakan pr di sekolah” jawab Muhammad disertai dengan senyuman tulus. Muhammad sudah biasa menghadapi ucapan tajam teman-temannya, terutama Uco. Ia tau, jika ia menyahuti ejekan mereka dengan kepala panas, mereka akan semakin menjadi-jadi.
