3 Santri Asal Jepang Mondok di Indonesia Berkat Internet

oleh -
oleh
3 Santri Asal Jepang Mondok di Indonesia Berkat Internet
Yuki Chan memakai kerudung pink dan 2 adiknya saat berfoto bersama pengasuh pesantren (NU Online)

Subang – 3 santri asal Jepang yang mondok di salah satu pesantren di Jawa Barat Indonesia ini berawal dari brosing melalui internet. Mereka antara lain Yuki Chan (13 tahun), Yousi Chan (8 tahun) dan Kausi Chan (10 tahun). Mereka berangkat dari Jepang hari selasa dan tiba di Jakarta Rabu 21/08/19.

Jadi awalnya keluarga 3 santri tersebut melakukan survei pesantren di Indonesia melalui aplikasi ahlusunah wal jamaah yang ada di internet, yang kemudian orangtuanya memutuskan memilih salah satu pondok pesantren di Kasomalang, Subang, Jawa Barat.

“Mereka berangkat dari Jepang hari Selasa, dari Jakarta Rabu malam dan sampai sini tadi pagi sekitar jam 06.45 WIB. Sebenarnya ibu ketiga anak ini aslinya orang Cikampek, suaminya orang Padang saat ini mereka tinggal dan menetap di Jepang,” ungkap Pengasuh Pesantren Al-Ikhlash Raudlatul Ulum, KH Dade Asyadu Rofik, Kasomalang, Subang. Di komplek pesantren, Kamis (22/8).

Dijelaskan Kiai Dade, sebelumnya orang tua ketiga anak ini mencari pesantren yang dianggap cocok untuk anaknya dengan menerapkan beberapa kriteria, di antaranya adalah pesantren yang punya program tahfidz dan berada di wilayah Jawa Barat agar jaraknya tidak terlalu jauh dengan keluarganya yang ada di Cikampek.

“Dari beberapa pesantren yang muncul di internet, akhirnya orangtua ketiga anak ini mantap untuk memondokan anak-anaknya ke Pesantren Al-Ikhash Raudlatul Ulum,” ujarnya.

Baca juga: Pengertian Santri Milenial atau Santri Milenial Itu Apa Sih?

Dikatakan, saat ditanya tentang cita-cita dan rencananya ke depan, anak-anak ini punya cita-cita yang sungguh mulia, kelak mereka ingin jadi hafidzah dan jika sudah besar nanti punya keinginan berdakwah di Jepang.

“Seperti santri-santri baru yang lain, mereka akan dikenalkan lingkungan dan aturan-aturan yang ada di pondok,” tandasnya.

Namun demikian, kata dia, ada sedikit perbedaan karena mereka hanya bisa berkomunikasi dengan Bahasa Jepang, terlebih dahulu mereka akan difokuskan untuk mempelajari bahasa Indonesia dan dasar-dasar membaca Al-Qur’an.

“Untuk memudahkan komunikasi kita akan memanfaatkan google translate,” tambahnya.

Diinformasikan, Pesantren Al-Ikhlash Raudlatul Ulum merupakan salah pesantren yang ada di wilayah selatan Kabupaten Subang, tepatnya di Kampung Cijere Hilir RT/RW 11/03 Desa Tenjolaya, Kasomalang, Subang, Jawa Barat. Saat ini santri yang menimba ilmu di sana berjumlah 185 santri mukim lintas usia mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.

Baca juga: Ini Lho Ciri Khas Keilmuan Santri yang Mondok di Jawa Barat

Kurikulum pembelajaran yang diterapkan di pesantren yang didirikan pada tahun 2011 ini ada dua jurusan yaitu kitab kuning yang sanadnya bersambung sampai kepada penulis dan tahfidz yang didukung oleh 4 tenaga pengajar yang terdiri dari 2 orang hafidz dan 2 hafidzah. (NU/Mus)

No More Posts Available.

No more pages to load.