Pilpres 2019, Santri Memilih Kiai atau Sandi Kiai?

oleh -
oleh
Pilpres 2019, Santri Memilih Kiai atau Sandi Kiai?

SantriNow | Saatnya santri memilih capres-cawapres sesuai hati nurani. Pilpres 2019 sudah tinggal menghitung hari yakni tanggal 17 April 2019 mendatang. Para kandidat capres dan cawapres bersama kelompoknya sudah menggelar kampanye terbuka. Mereka dengan segela amunisinya mengajak masyarakat untuk memilih dirinya.

Mereka mengenalkan segala kelebihan yang dapat memicu masyarakat simpati kepadanya. Bila mereka datang ke kaum yang notabennya adalah pemuda-pemudi millennial, mereka mengenalkan visi-misi yang terkait dengan segala yang mungkin diterima generasi yang doyan gadget itu. Saat mereka datang ke pondok pesantren, maka yang menjadi kampanye adalah kelebihan kelompoknya terkait pesantren, kiai, dan santri dan seterusnya.

Karenanya hari ini masyarakat secara umum terbelah jadi dua begitu juga para kiai dan santri tergolong ke dalam dua kelompok, yang satu secara tegas mendukung paslon nomor urut 01, sementara yang lain dengan gamblang mendukung paslon capres dan cawapres nomor 02. Walaupun ada juga yang memilih passif, tidak mendukung nomor satu dan dua alias netral.

Cara politik kiai meraih dukungan santri

Erick, Kiai Asep dan Kiai-Kiai Sepuh di Jatim

Cara pertama: biasanya sang kiai bila sudah positif mendukung salah satu dari dua kandidat capres-cawapres akan menyampaikan ajakan baik secara lisan maupun tulisan kepada santri-santrinya yang masih nyantri maupun yang telah jadi alumni.

Kedua: ada juga yang hanya memberi kode atau isyarat. Misal dengan isyarat jari tangan satu atau dua. Sandi kiai tersebut memberikan kode kepada santrinya bahwa kiainya mendukung salah satunya.

Ketiga: ada juga pengasuh pesantren yang mewajibkan agar santrinya memilih nomor tertentu tidak boleh yang lain. Jadi pola kiai dalam mendukung capres-cawapres 2019 ini berpareatif, dari model ajakan secara santai hingga yang agresif.