Tabloid Remas-Remas Mulai Nyebar Jelang Pemilu Kawan!

oleh -
oleh
Tabloid Remas-Remas

SantriNow | Perihal Tabloid Remas-remas. Sudah ada dua tabloid yang ditahan di Kantor Pos Pamekasan Madura karena beraroma konten politis. Katanya, pihak Kantor Pos Pamekasan menahan karena sudah dapat imbauan dari Kejaksaan Pamekasan.

Padahal nama covernya menarik lho, bahkan sedikit beraroma surga, satu bernama, Tabloid Pesantren Kita, satunya lagi, Tabloid Indonesia Barokah. Gimana bungkusnya menarik kan, tapi isinya seram.

Santri Old tentu masih ingat ya, tentang kejadian yang hampri serupa, di tahun 2014. Waktu itu juga masif tabloid nyebar dengan nama, Tabloid Obor Rakyat. Isinya juga sama, seperti yang di atas, seram.

Ya begitulah suasana menjelang pilihan orang-orang nomor wahid itu. Makanya, jangan mudah termakan oleh isu-isu yang bungkusnya bagus tapi isinya busuk. Sama seperti handphone, kesingnya bagus tapi gak ada pulsanya, apalah gunanya.

Ada lagi tabloid serupa, nyebarnya di Garut Jawa Barat. Yang ini sudah nyebar banyak. Tidak tanggung-tanggung sejumlah 1.303 Tabloid Indonesia Barokah sudah merayap di Kecamatan Garut.

Ada lagi, yang ini nyebar di Bandung, sebagaimana yang dikabarkan oleh Badan Pengawas Pemilu, BAWASLU. Nama tabloidnya, “Pesantren Kita”, “Kaffah” dan “Media Umat”.

Baca juga: Menyebar Informasi Hoak adalah Dosa Besar

Tabloid Remas-remas

 “Tabloid Pesantren Kita” ditemukan beredar di wilayah Sukabumi. Sementara untuk “Tabloid Kaffah” dan “Media Umat” terdapat di Kabupaten Bogor.

Ada lagi, bergeser sedikit ke Kabupaten Grobokan. Di sana, Tabloid Indonesia Barokah sudah nyebar di 19 kecamaatan.   

Ada lagi, di Bekasi juga ada sebaran tabloid biadab ini. Banyak warga merasa resah karena dikirimi “Tabloid Indonesia Barokah”. Kata salah satu warga, “namanya saja barokah, isinya menyesatkan”.

Makanya santri zaman now tidak usah kagetan, santai saja. Kalau besok atau lusa, di depan ente tau-tau ada juga Tabloid yang mirip, gak usah dibuka, timbang saja ke tukang rombeng, dijamin laku. Atau kasikan ke orang yang biasa jualan nasi, selesai.

Dan ingat ya, sekali lagi ingat! Semua terget penyebaran tabloid dengan nama-nama di atas adalah pesantren, masjid, musholla serta lembaga pendidikan diniyah dan sejenisnya. (*)

By: Rizal

Editor: Muweil

No More Posts Available.

No more pages to load.