Terorisme Bisa Terjadi dimana Saja

oleh -
oleh

SantriNow | Dalam kasus teror yang terjadi di Jl. M. H. Thamrin No. 11, Jakarta Pusat, tepatnya di depan pusat perbelanjaan Sarinah cukup menyita perhatian publik. Pasalnya komplek. Mulai dari penampilan pelaku yang terkesan jauh dari dugaan teroris karena pakaiannya sebagaimana anak mauda pada umumnya, sampai dengan salah satu tim polisi yang aksi heroiknya cukup gokil.
Begitu juga penjual sate, dengan santainya melayani pembeli. Seakan ia tidak takut dengan baku tembak antar polisi dan teroris yang tidak jauh dari ia jualan.

Alhamdulillah kejadian itu tidka lama, tiga jam kemudian pelaku teror sudah bisa dilumpuhkan. Sehingga masyarakat sekitar kejadian, mulai berdatangan layaknya ingin menyaksikan sebuah pertandingan sepak bola. Tidak hanya berhenti di situ. Di media sosial seperti twitter juga tidak mau kalah. Topik #kami tidak takut, sempat menjadi tranding topic.

Kalau kita melihat reaksi masyarakat itu dari sudut pandang masyarakat sebagai warga negara bangsa, maka teroris adalah musuh yang harus dihadapi dengan keberanian tanpa rasa takut. Karena terlepas dari apa pun agama yang disandang pelaku teror. Teroris tetaplah teror bagi kita sebagai bangsa yang berdaulat.

Dan jelas menggangu keamanan yang berusaha kita pupuk bersama-sama selama berabad-abad. Sehingga wajar bila banyak kecaman, ejekan serta tentangan dari masyarakat. Mulai dari bentuk aksi turun ke jalan dengan membawa spanduk yang tertulis “kami tidak taku” sampai bentuk meme kreatif di media-media sosial.

Inilah nilai positif dari kejadian teror di depan Mall Sarinah itu. Semoga aksi teror itu tidak terulang lagi. Masyarkat sadar, sebagai warga negara bangsa, tidak mau diganggu oleh siapaun termasuk teroris itu. Sehingga mereka bersatu membela negaranya tanpa memandang suku, agama, ras, serta golongan apa pun.

Keberanian semacam ini harus terus ditingkatkan oleh semua elemen masyarakat dan menolak terhadap bentuk ajakan teroris dengan iming-iming apa pun. Sambil mencari cara atau bentuk efektif pencegahan, agar jangan sampai teroris bertumbuh subur di lingkungan kita. Karena tidak menutup kemungkinan para teroris juga ada di  lingkungan kita.

ISIS yang akhir-akhir ini cukup mengancam semua negara, pengikutnya juga sudah menyebar di mana-mana. Indonesia saja, pengikutnya sudah ratusan dan susah dideteksi dimana saja tempat persembunyiannya. Maka kita sebagai warga negara bangsa yang cinta pada tanah air, harus siap siaga melawan mereka yang pro ISIS, tidak boleh takut, sekali lagi jangan takut.

Namun kita sebagai warga negara yang baik jangan sampai terprovokasi teroris yang membawa-bawa agama tertentu. Karena pada dasarnya tidak ada agama apa pun yang menghalalkan pertumpahan darah dengan dalih ingin mendirikan negara agama (al daulah al diniyyah).  Masak ia, dengan mengatas namakan agama, kemudian masyarakat yang tidak berdosa menjadi korban dari kebiadaban mereka.

Karena tidak masuk akal alias mustahil jika di bumi ini hanya ada satu pemimpin setelah wafatnya Rasulullah Muhammad SAW. Karena kita sebagai umat Islam tentu sudah tahu, bahwa selain Rasulullah tidak ada yang ma’sum atau terbebas dari dosa.

Semoga kita semua mendapatkan hidayah serta ampunan dari Allah SWT. Dan terhindar dari aksi teror yang saat ini sedang berlangsung. Semoga pelaku teror sadar bahwa perbuatannya sangat bertentangan dengan agamanya.

Marilah ingatkan saudara-saudara kita yang sebangsa dan setanah air untuk terus berjuang melawan terorisme dalam bentuk apa pun. Wa Allahu A’lam.

Silhakan nilai tulisan ini