Sya’ban, Sahabat dan Cinta

oleh -
oleh
Sya'ban, Sahabat dan Cinta
Gambar: editing

SantriNow | Adzan berkumandang tanda shalat maghrib telah tiba, dan dihalalkan minum serta makan bagi mereka yang menunaikan puasa sunnah bulan Sya’ban tanggal 15 atau bertepatan pada hari Selasa, 01 Mei.

Tanggal 15 bulan Sya’ban menjadi akhir dari perjalanan kebaikan bagi seorang muslim. Catatan amal kebaikan selama setahun ditutup pada pertengahan bulan Sya’ban. Malamnya, Tuhan membuka pintu pengampunan bagi orang-orang yang berdosa dan meneguhkan niat untuk bertaubat serta kembali pada jalan ketaqwaan.

Dua orang sahabat yang sedang berusaha menjalankan kesunnatan puasa di pertengahan bulan Sya’ban bercerita. Tadi, selesai menegakkan shalat Maghrib mereka ketemuan di tempat A untuk berbuka puasa berdua di warung makan B.

Mereka memesan makanan sederhana, sahabat A hanya makan telor dan wader, sedangkan sahabat B lebih tertarik pada usus dan sate ampela, dan keduanya minum segelas es teh. Pesanan mereka belum kunjung tiba, tiba-tiba ada seorang pria berbaju biru dan bercelana hitam bertanya kepada sahabat A, “kursinya kosong Mas?” dengan singkat sahabat A menjawab, “Iya Mas”.

Pria itu duduk dengan membelakangi sahabat A dan sahabat B, dia juga sedang menunggu makanan yang sedang ia pesan. Berselang beberapa menit, dia pindah meja maka di samping sahabat A dan sahabat B. Dia ternyata bukan hanya menunggu pesanannya yang tak kunjung tiba, tapi dia juga ternyata menunggu seorang wanita, mungkin saja kekasihnya. Baca juga: Bertahun-tahun Ngupeni Istri Orang, Ujung Asmara Malah Seperti Film Dilan