Rakyat Surabaya Cucu Pejuang

oleh -
oleh

Rakyat Surabaya Cucu PejuangSantriNow | Ahad, 13 Mei 2018 menjadi hari yang sulit dilupakan Bangsa Indonesia, khususnya penduduk asli Surabaya. Kita berduka bersama atas bom bunuh diri yang merenggut jiwa tak berdosa, melukai orang-orang yang sedang mencari nafkah, dan merusak fasilitas negara.

Surabaya dikenal sebagai salah satu kota di Indonesia yang memiliki nilai toleransi tinggi dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian. Kejadian yang tidak terduga tiga gereja yang ada di Surabaya menjadi target bom bunuh diri.

Rakyat Surabaya langsung memberikan reaksi terhadap aksi teror dengan cara mengutuk perbuatan yang menghilangkan nyawa seseorang dan menolak jenazah pelaku bom bunuh diri. Hampir di setiap perempatan terpampang tulisan “kecaman terhadap siapa saja yang akan melakukan aksi teror”.

Selain itu, ucapan prihatin kepada korban dan doa bersama untuk masyarakat yang menjadi korban dari kebiadaban orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Dari sekian banyak tulisan yang tersebar di perempatan jalan. Ada yang menarik perhatian saya, sehingga penulis berinisiatif mengabadikannya dalam bentuk tulisan sederhana ini. Bentuk spanduknya saya lihat menggunakan konsep kesederhanaan, kreatif, dan dijiwai semangat anti teroris. Baca:Apakah Teroris Beragama?