Puasa Antara Hasrat dan Kesenangan

oleh -
oleh

Puasa Antara Hasrat dan KesenanganSantriNow | Ramadhan salah satu bulan yang di dalamnya terdapat banyak keutamaan, misalkan alquran diturunkan di bulan Ramadhan, seseorang yang berbuat baik akan dilipat gandakan kebaikannya, bulan yang penuh berkah atau malam seribu bulan, bulan pengampunan dan dikabulkannya doa-doa, dan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sangat didambakan oleh setiap orang islam.

Ketika bulan Ramadhan sudah tiba, maka setiap orang islam diwajibkan menunaikan ruku iman nomer tiga, puasa. Kita harus yakin bahwa orang yang mengaku dirinya beragama islam, dia pasti berhasrat untuk berpuasa sebulan penuh.

Hasrat orang untuk berpuasa akan dibuktikan dengan dia menjauhi segala sesuatu yang membatalkan puasa. Orang yang sudah berpuasa di bulan Ramadhan, dia akan merasakan kesenangan tertentu di dalam dirinya. Orang yang tidak pernah berpuasa selama hidupnya di bulan Ramadhan, dia bisa dipastikan tidak akan merasakan kesenangan puasa di bulan Ramadhan.

Sewaktu kita masih kecil dulu, orang tua kita sangat bijak mengajari kita dalam menunaikan ibadah puasa. Kita dilatih berpuasa diawali dengan puasa seperempat hari. Kita tidak diperbolehkan makan sebelum jam sembilan, selanjutnya ketika kita sudah berusia lebih tua kita dianjurkan puasa setengah hari. Baca: 5+1 Amalan di Bulan Ramadhan bagi Santriwati Haid

Akhirnya kita mampu melaksanakan puasa sehari penuh dan kita merasakan kenikmatan puasa ketika suara beduk terdengar dan suara azan terdengar.

Setiap orang yang berpuasa akan merasakan kesenangan tersendiri setelah selesai menunaikannya. Rasa itu tidak bisa dibagi kepada orang yang berpuasa, apalagi kepada orang yang tidak berpuasa. Masing-masing orang yang berpuasa mempunyai kesenangan sendiri, dia hanya bisa bercerita dan menuntut orang lain merasakan apa yang ia rasakan.

Kesenangan itu lah yang menjaga kita tetap menjalankan sesuatu yang diperintahkan Allah. Kesenangan adalah hak istimewa dari Allah yang dapat kita ambil dan dapat kita rasakan sebagai sesuatu yang memuaskan terhadap dahaga kerinduan kepada-Nya. Baca juga: Efek Puasa Ramadhan Bagi Tubuh Pelakunya []

Penulis: Afifi (Mahasiswa UINSA Surabaya Semester 8)

No More Posts Available.

No more pages to load.