
SantriNow xxx Arab Saudi membuat pernyataan tegas bahwa wahabisme yang selama ini melekat pada corak Islam Kerajaan Arab Saudi lambat laun akan ditinggalkan. Selama ini aliran wahabi yang tersemat pada negara penghasil minyak itu karena sokongan Amerika Serikat (disuruh negara-negara barat).
Dan yang akan menjadi acuan corak Islam kerajaan Arab Saudi ke depan adalah Islam Moderat atau Islam yang toleran. Raja Salman menjelaskan, wahabisme (paham wahabi) disebar luaskan itu bukan karena keinginan Arab Saudi sendiri melainkan karena sokongan negara-negara Barat dan sekutunya seperti Amerika Serikat serta negara-negara lain selama perang dingin.
Baca juga: Arab Saudi Ketularan Hubbul Wathon Minal Iman ala Banser NU
Barat menginvestasikan dana dengan jumlah sangat besar untuk membantu perang melawan Soviet. Mereka mendesak Saudi untuk investasi di lembaga keagamaan dan madrasah-madrasah guna melancarkan usaha menyetop pergerakan musllim di soviet.
Pendanaan ini, tegas Salman, juga bertugas untuk menyebarkan wahabisme ke seluruh dunia. Yayasan-yayasan ini terkadang tidak berasal secara resmi dari pemerintah, meskipun berada di Saudi. Bahkan, secara mengejutkan, pihaknya mengaku sudah sulit untuk mengendus jejak ini.
“Kami kehilangan kontrol atas (penyebaran wahabisme) ini dan kami akan berupaya mendapatkan semuanya kembali,” tutur Salman.
Beberapa media luar pun beramai-ramai menyambut upaya Salman menjadikan negaranya tidak lagi menjadi kiblat konservatisme. Washington Post misalnya membuat wawancara ekslusif dengan putra mahkota Arab tersebut.
Tulisan ini dikutip dari islamico[sN]