Herbert Blumer “Ngrasani” Santri

oleh -
oleh

Harus dipahami bahwa kemampuan seseorang menangkap makna simbol yang digunakan santri dalam berdakwah mempunyai tingkat kedinamisan dan keunikan sendiri dalam interaksi sosial.

Bukan hanya orang lain yang dituntuk memahami makna simbol yang digunakan, tapi juga orang yang sedang menggunakan simbol tertentu jauh lebih dituntut kreatif dan kritis dalam penggunaan simbol.

Sebelum itu, Helbert Blumer menyarankan sebelum memberikan makna, seseorang terlebih dahulu harus melalui serangkaian kegiatan olah mental, seperti memilih, memeriksa, mengelompokkan, membandingkan, dan memprediksi makna dalam kaitannya dengan situasi, posisi, dan arah tindakannya.

Seorang santri sebelum menggunakan simbol dalam berinteraksi sosial, mereka harus terlebih dahulu memahami pakaian kesehariannya sebagai sebuah simbol yang mempunyai nilai filosofis yang tinggi, kopiah dan sarung.

Seorang santri tidak mungkin bisa dilepaskan dengan simbol yang melakat pada dirinya, kopiah dan sarung. Helbert Blumer melihat kopiah dan sarung bukan hanya sebatas penutup kepala, dan pakaian ketika shalat.

Ketika seorang yang memakai kopiah dan sarung berhadapan dengan masyarakat, maka ia akan dianggap sebagai seorang yang ahli dalam bidang agama. Selain itu, kopiah dan sarung mempunyai ruh perjuangan dan perlawanan.
Dulu, berjuang melepas kuasa dari penjajahan dan melawannya keluar dari bumi para leluhur. Sekarang, semangat perjuangan dan perlawanan harus berbeda. Namun, orientasinya harus berbeda.

Artinya, seorang santri harus berjuang meninggalkan dosa-dosa. Perbuatan yang menyengsarakan hidup rakyat, dan dalam perangainya yang lemah-lembut harus tersimpan jiwa penolong bagi orang-orang yang dizalimi.

Menangkal gerakan radikal dengan kekhasan ilmu pesantren, terbuka terhadap perkembangan informasi dan teknologi sebagai alat untuk mengimbangi berita hoax yang disebar orang-orang tidak bertanggung-jawab, pelopor gerakan ekonomi kreatif dan anti terhadap diskriminasi kelas. []

Penulis: Afifi (Mahasiswa UINSA Surabaya Semester 8)