Sebelas Kiat Sehat ala Cak Nun

oleh -
oleh

Kedelapan, kalau dokter, tabib, dukun atau siapapun disebut menyembuhkan seseorang dari sakitnya, dengan menggunakan obat, atau ramuan atau perlakuan yang dikenal baku dan diakui oleh ilmu manusia, mohon izin, kesimpulannya bukan ilmu dan obat itu pasti benar. Kesimpulan yang lebih waspada adalah, Tuhan mengabulkan kesembuhan melalui apa yang diyakini, dan dipergunakan oleh dokter atau tabib dan dukun itu.

Sementara disaat yang lain, Tuhan bisa tidak mengabulkannya atau justru memberi manusia pengalaman, di mana seseorang menjadi sembuh tidak berdasarkan ilmunya manusia tentang kesehatan dan pengobatan, melainkan ilmu yang tidak dikenal oleh manusia sama sekali.

Kesembilan, seseorang yang dekat dengan Tuhan mengeluh: “Ya Allah, sembuhkan(lah) perutku.” Tuhan menjawab: “Baiklah, ambil daun itu dan makanlah.” Belum sampai ia ia memakan daun itu perutnya sembuh. Kemudian ketika perutnya sakit lagi, orang itu langsung mengambil daun itu, ternyata perutnya tidak sembuh-sembuh, meskipun sudah sekian lembar daun telah ia makan. Orang itu memprotes: “Ya Allah, ketika aku sakit perut Engkau memerintahkanku untuk menyembuhkan pakai daun itu, kenapa kali ini tidak sembuh perutku?”. Tuhan menjawab:

“Waktu sakit yang pertama, engkau mengeluh dan minta tolong kepada-Ku. Tetapi yang kedua, engkau tidak minta tolong kepada-Ku, melainkan langsung mengambil daun itu. Maka perutmu tetap sakit, karena daun dan apapun tidak bisa menyembuhkan sakit perut dan sakit apapun. Yang bisa menyembuhkan dan yang berkehendak menyembuhkan adalah kemauan dan kasih sayang-Ku.”