Harapan Santri, Indonesia Tidak Perang Saudara

oleh -
oleh

SantriNow xx Membaca tulisan di media pemberitaan baik, sosmed, blog, website, dan lainnya ahir-ahir ini sudah merujuk akan terjadinya perang saudara. Mereka saling lempar isu. Kalau isu yang dilempar ke publik merupakan informasi benar dan layak konsumsi tak ada masalah, namun jika yang dibuat adalah isu yang memecah belah antar sesama umat apa gunanya.

Santri jelas selangkah lebih cerdas dari pada orang yang senang membuat konten adu domba itu ya. Mereka para hoxers membuat konten atau melempar isu adu domba jelas endingnya merugikan orang lain, bahkan bisa merugikan diri sendiri. Latar belakang mereka membuat konten adu domba itu ya macam-maca, ada yang karena uang, kekuasaan, serta karena kesenangan atau hobi saja. Mereka para hoaxers membuat konten, edit video adu domba lalu disebar ke media internet dibaca oleh ribuan bahkan juataan netizen, kenak hoax deh para pembaca. Kalau santri jelas tidak bakalan bikin yang begituan, karena jelas merugikan, santri masih punya hati nurani, punya rasa saling menghargai, menghormati.

Kata santri, tuduh menuduh dengan tuduhan yang tidak benar merupakan tindakan bodoh dan membodohi para pembaca. Semisal para pembuat film legenda yang tidak objektive sesuai fakta. Kalau para pembuat film sudah tahu jika yang dibuat tidak sesuai dengan fakta mengapa masih dibuat. Berarti mereka itu bodoh dan membodohi para penontonnya.

Kata santri, quran berkata “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Q. S. Al-Hujurat : 6). 

Tulisan ini bukan bermaksud menggurui siapa pun, melainkan hanya ingin salaing mengingatkan di atara kita saja. Melihat terjemahan quran di atas sudah jelas bahwa isu yang belum jelas kebenarannya akan menimbukan kekacauan dan merugikan. Dan kata quran itu, orang yang menyebarkan kelak akan menyesal karena perbuatannya mereka sendiri.

Kata santri, tuduh menuduh terkait sejarah yang terendikasi belum objektif kebenarannya mana kala diungkit, tentang siapa yang benar siapa yang salah juga akan menimbulkan keretakan di tengah-tengah masyarakat. Jelas yang demikian tidak baik dan akan merugikan semua pihak.

Kata santri, jika situasi yang begini diterus-teruskan maka tidak menutup kemungkinan akan berujung perang saudara. Kalau begini ada benarnya juga dukun atau ahli perbintangan yang mengatakan Indonesia di tahun 2020 akan terjadi perang saudara. Artinya situasi yang semacam ini (adu domba antar kelompok) akan menjadi bom waktu. Ya kalau memang ingin kejadian itu terjadi ya teruskan saja lempar-melempar isu yang tidak jelas itu. Baca juga: Justru Santri Lebih Cerdas Menjawab Permainan Jokowi Ketimbang Kivlan Zen

Harapan santri
Maka dengan adanya tuduh-menuduh, saling lempar isu yang tidak akurat yang hanya menimbulkan kebingungan di masyarakat akar rumput harus dihentikan, sekali lagi harus dihentikan. Lebih baik saling memaafkan saja. Karena hanya dengan cara itu antar satu kelompok dengan kelompok lain akan saling menghormati, saling menjaga aibnya sendiri.

Buatlah semacam kesepakatan-kesepakatan yang harus dipatuhi antar dua belah pihak yang saling menguntungkan. Bukan malah memflorkan semua kesahalan-kesalahan kelompok lain di masa lalu.
Bangun silaturrahmi antar dua belah pihak. Tiru saja sikap Gus Dur yang selalu memaafkan siapa saja yang punya salah pada dia. Gus Dur pernah bilang ‘kalau di Indonesia yang pantas jadi musuh dia hanyalah P. Harto, namun itupun, kata Gus Dur “saya hari raya kemarin kesana, artinya saya tidak punya musuh dong di negeri ini”.

Semoga tulisan ini manfaat bagi sapa saja yang membaca khususnya para penikmat santri.co

Silahkan komentari tulisan ini